Total Tayangan Halaman

Mengenai Saya

Foto saya
mensyukuri anugrah kehidupan yg dinikmati setiap hari adalah langkah yg baik utk melewati khdpan ini dg penuh kebahagian.Jika kejayaan dan kebahagian tdk ada yg konstan,mk kegagalan dan penderitaanpun demikian.semua akan berakhir n berganti dg yg baru."kegagalan tdk berhenti di kegagalan dy hny menumpang lewat saja dlm diri manusia"(billi s.lim)dan kata thomas alfa edison "banyak org yg gagal adlh org yg tdk mnyadari betapa dekatnya mrk dengan kesuksesan"

Minggu, 10 Juli 2011

TIPS MEMBAGI WAKTU

Banyak orang yang merasa pekerjaannya terlalu banyak sementara waktu yang diberikan sedikit. Tak heran kerap terdengar keluhan tentang kurang waktu. Bukan waktunya yang kurang, tapi jangan-jangan memang Anda yang tidak bisa mengelola dengan baik. Keseharian kita menuntut lebih banyak waktu bekerja yang kadang membuat kita merasa tidak cukup waktu atau kecolongan waktu. Hilangkan kebiasaan mengeluh itu, bisa jadi karena memang Anda yang salah mengatur waktu.

Waktu bagaikan pedang, pepatah yang sudah sering Anda dengar itu memang benar tapi mungkin sering dilupakan. Akibatnya, kita sering beralasan kurangnya waktu untuk mengerjakan tugas.
Andaikan satu hari lebih dari 24 jam, apa yang akan Anda lakukan?
Pertanyaan di atas sebenarnya tidak akan terjawab jika Anda selalu melakukan kebiasaan yang salah dalam mengatur waktu. Kegiatan yang Anda lakukan pun akan sama-sama saja bahkan bisa jadi lebih banyak waktu yang akan Anda sia-siakan.
Komputer dan internet yang seharusnya membuat hidup lebih mudah justru membuat orang semakin sibuk. Pikiran ‘kurangnya waktu’ tidak akan pernah menyelesaikan masalah, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengatur waktu agar lebih efektif dan lebih banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan.
Dikutip dari eHow, Kamis (6/8/2009), ini dia tips untuk mengatur waktu lebih baik lagi.
1. Buatlah perencanaan sehari-hari.
Tuliskan dalam notebook Anda dan buatlah target penyelesaiannya. Awalnya mungkin sulit bagi Anda yang terbiasa menjalani aktivitas sehari-hari dengan prinsip ‘mengalir begitu saja’, tapi paksakan diri Anda untuk mencobanya dan perhatikan perubahan apa yang terjadi selanjutnya.
2. Kerjakan tugas ketika level semangat tinggi
Cobalah kerjakan tugas terutama pekerjaan yang sulit pada saat semangat Anda dalam level yang setinggi-tingginya. Jangan menundanya hingga esok hari ketika rasa malas mulai menghampiri Anda.
3. Jadwalkan waktu pribadi dan orang lain
Membuat jadwal untuk orang lain termasuk Anda sendiri akan membuat waktu terasa sangat efektif. Jadwalkan bangun di pagi hari lebih awal setengah atau satu jam dari biasanya, tidur lebih cepat, rencanakan piknik bersama pasangan di akhir minggu atau aturlah makan siang bersama teman-teman.
4. Buat prioritas
Prioritaskan apa yang seharusnya Anda selesaikan terlebih dahulu. Dalam prinsip ‘pareto’ dinyatakan bahwa 80 persen pencapaian datang dari 20 persen usaha, jadi berpikirlah strategis. Fokuslah pada usaha yang sekiranya mendapat pencapaian terbesar.
5. Delegasikan pekerjaan
Jika Anda merasa kesulitan dalam memyelesaikan pekerjaan, ada baiknya mendelegasikannya pada orang lain yang sekiranya dapat membantu. Minta tolong pada istri, anak-anak, teman atau pasangan bisa meringankan beban dan membuat waktu lebih efisien.
6. Belajar mengatakan ‘Tidak’
Gangguan bisa datang dari mana saja, belajarlah berkata ‘tidak’ untuk kegiatan-kegiatan tidak penting yang menyita waktu Anda. Jangan berbaik hati menjadi sukarelawan atau datang ke suatu acara jika Anda tidak memiliki waktu.
7. Hindari Menjadi Seorang ‘Perfeksionis’
Jangan menyia-nyiakan waktu hanya karena terobsesi mengerjakan sesuatu sesempurna mungkin. Anda dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih banyak lagi ketimbang memikirkan suatu pekerjaan yang menurut Anda tidak sempurna-sempurna.

Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/1929888-tips-membagi-waktu/#ixzz1RncurTui
teruskan membaca..... “TIPS MEMBAGI WAKTU”  »»

Sabtu, 02 Juli 2011

;)

Dah lama ga buka blog...
hari ini aneh banget ya kenapa perasaan jadi ga enak, terbesit perasaan ragu pd seseorang dan galau didalam hati nth kenapa???
ada pula perasaan kangen pada ayah tercinta... kangen bangettt, ingat senyumannya, ingat tegurannya saat aku salah, ingat nasehatnya, ingat perhatiannya... tak tahan rasanya hati ini, ya Allah andai waktu bs kembali berputar wlw cm 1 menit saja aku pengen memeluknya... aku ingin mencium tangannya kebiasaan yg selalu aku lakukan, memotong kukunya, aku rindu itu ya Allah...maafkanlah semua kesalahannya ya Allah, berikan tempat terbaik disisi Mu...
teruskan membaca..... “;)”  »»

Minggu, 12 Juni 2011

Cara Menyikapi Sedih Hati

Dalam hidup ini, manusia tak luput dari perasaan bersedih. Sedih Hati adalah sebuah pengungkapan rasa terdalam manusia. Sebuah perasaan kekecewaan yang mampu menusuk jantung. Laksana jarum menusuk kulit. Tajam dan sakit.

Pada saat sedih melanda, kesenagan dan harapan, seakan sirna seketika. Tak ada lagi kegembiraan, tak ada lagi keceriaan. Raut wajah seakan tak terlihat natural bahkan cenderung keriput. Yang cantik terlihat kusam, yang ganteng terlihat kusut dan sebagainya
KESEDIHAN adalah suasana hati yang sangat ingin kita jauhi, sebisa mungkin dalam menjalani kehidupan kita mengusir jauh-jauh yang namanya kesedihan, pasti semua orang ingin merasakan perasaan yang sebaliknya bukan? Kebahagiaan tentunya. Namun, jika kita mau memandang suatu kesedihan dari sisi lain, kita akan menemukan sebuah manfaat. Kesedihan juga mengandung energi-energi positif yang dapat menimbulkan kebahagian jika kita dapat mengelolanya dengan benar. Pada umumnya kesedihan menutup minat kita terhadap hiburan dan kesenangan, membuat perhatian kita terpusat pada apa yang telah hilang. Yang pada dasarnya perlakuan seperti itu sebenarnya merupakan penghimpunan energi kita agar kita dapat memulai langkah-langkah baru. Artinya kesedihan memaksa kita untuk berhenti dari kepenatan duniawi dan membuat perhatian kita terfokus terhadap kehilangan tersebut, merenungkan hikmahnya, dan pada akhirnya membuat penyesuaian-penyesuaian psikologis serta menyusun rencana-rencana baru yang akan memungkinkan hidup kita terus berjalan
Terkadang kita berfikir dan bertanya-tanya sendiri. Ber sedih hati itu baik atau buruk?

Memang sih memposisikan masalah dalam konteks hitam putih, membuat kita terlihat tidak bijaksana dalam menyikapi sesuatu. Namun saya tetap merasa ada sesuatu yang perlu di ungkap dibalik rasa sedih itu.

Kalau kita fikir-fikir. Orang-orang sukses itu, ”salah satu” pendongkrak motivasinya karena adanya tekanan kekecewaan dari dalam. Karena ia kecewa tidak mendapatkan apa yang semestinya bisa ia dapatkan. Maka tumbuhlah semacam ”dendam kecil” didalam dirinya.

misalnya, seseorang yang kecewa karena tidak dapat menyekolahkan anaknya. Maka timbul semacam rasa dendam kecil. “kenapa saya tidak mampu melakukan itu?”. Apa yang salah ? Dendam ini berubah menjadi sebuah kesedihan. Sedih karena tekanan bathin yang begitu dalam. Merasa lemah, tak berguna dan sebagainya..

Rasa sedih karena tidak mampu menyekolahkan anak salah satu bentuk kelemahan dari sudut pandang ekonomi. Kebanyakan orang, memandang kasus ini adalah pukulan yang sangat besar.

Dalam kasus lain misalnya, ketika orang tua sakit, tapi kita tidak mampu membiayai ongkos rumah sakitnya. Anda mungkin teringat cerita Tung Desem Waringin. Dimana waktu itu gaji Beliau sebulan tidak cukup untuk membayar biaya rumah sakit orang tuanya untuk satu hari, diluar negeri. Ia sedih dan sangat terpukul. Tapi justru kesedihan itulah yang membangkitkannya seperti sekarang.

Ringkas cerita,

Kesedihan, pada prinsipnya bisa menggiring kita menuju suatu titik arus balik yang positif.

Dimana rasa sedih itu mampu menyentuh sisi-sisi kemanusiaan kita. Kesedihan membuat kita bisa merasakan apa yang selama ini mungkin kita lupakan. Kita semakin empati, semakin bijaksana, semakin menghargai orang lain. Dan semakin menyadari bahwa pada dasarnya kita ini hanyalah manusia lemah.

Kesedihan, memang bukan unsur utama untuk menjadi orang sukses dan membuat hidup ini lebih indah. Bahkan bisa dikatakan, tidak umum dijadikan sebagai relung yang bisa mengantarkan seseorang ke gerbang sukses. Namun kesedihan salah satu cikal bakal pembuka pintu yang bisa menggugah hati kita.

Selama kita cerdas dan pas memposisikan antara rasa sedih dan keinginan yang ingin kita capai. Saya rasa moment sedih itu bisa menjadi ledakan tersendiri buat kita.

Jadi, selamat menikmati kesedihan anda. Rasakan, pahami, dan obati dengan cara-cara yang positif! Saya rasa inilah cara tepat dan baik untuk bersedih. Agar pintu hati kita bisa terbuka dan kita bisa mengetahui betapa banyak target yang sebaiknya kita selesaikan.

Bersedih, kemudian menyadari apa yang terjadi didalam lubuk hati kita, maka pelan tapi pasti, kita mulai membuka lembaran baru untuk membenahi sisi kehidupan yang lain..
teruskan membaca..... “Cara Menyikapi Sedih Hati”  »»

Senin, 06 Juni 2011

Cermin anak

Suatu ketika di sebuah sekolah, diadakan pementasan drama. Pentas drama yang meriah, dengan pemain yang semuanya siswa-siswi di sana. Setiap anak mendapat peran, dan memakai kostum sesuai dengan tokoh yang mereka perankan. Semuanya tampak serius, sebab Pak Guru akan memberikan hadiah kepada anak yang tampil terbaik dalam pentas. Di depan panggung, semua orangtua murid ikut hadir dan menyemarakkan acara itu.
Lakon drama berjaan dengan sempurna. Semua anak tampil dengan maksimal. Ada yang berperan sebagai petani, lengkap dengan cangkul dan topinya, ada juga yang menjadi nelayan, dengan jala yang disampirkan di bahu. Di sudut sana, tampak pula seorang anak dengan raut muka ketus, sebab dia kebagian peran Pak Tua yang pemarah, sementara di sudut lain, terlihat anak dengan wajah sedih, layaknya pemurung yang selalu menangis. Tepuk tangan dari para orang tua dan guru kerap terdengar, di sisi kiri dan kanan panggung.
Tibalah kini akhir dari pementasan drama. Dan itu berarti, sudah saatnya Pak Guru mengumumkan siapa yang berhak mendapat hadiah. setiap anak tampak berdebar dalam hati, berharap mereka terpilih menjadi pemain drama terbaik. Dalam komat-kamit mereka berdoa, supaya Pak Guru akan menyebutkan nama mereka, dan mengundang ke atas panggung untuk menerima hadiah. Para orangtua pun turut berdoa, membayangkan anak mereka menjadi yang terbaik.
Pak Guru menaiki panggung, dan tak lama kemudian ia menyebutkan sebuah nama. Ahha.... ternyata, anak yang menjadi Pak Tua pemarah-lah yang menjadi juara. Dengan wajah berbinar, sang anak bersorak gembira. "Aku menang....", begitu ucapnya. Ia pun bergegas menuju panggung, diiringi kedua orang tuanya yang tampak bangga. Tepuk tangan terdengar lagi. Sang orang tua menatap sekeliling, menatap ke seluruh hadirin. Mereka bangga.
Pak Guru menyambut mereka. Sebelum menyerahkan hadiah, ia sedikit bertanya kepada sang 'jagoan', Nak, kamu memang hebat. Kamu pantas mendapatkannya. Peranmu sebagai seorang yang pemarah terlihat bagus sekali. Apa rahasianya ya, sehingga kamu bisa tampil sebaik ini? Kamu pasti rajin mengikuti latihan, tak heran jika kamu terpilih menjadi yang terbaik..." Tanya Pak Guru. "Coba kamu ceritakan kepada kami semua, apa yang bisa membuat kamu seperti ini....".
Sang anak menjawab, "Terima kasih atas hadiahnya Pak. Dan sebenarnya saya harus berterima kasih kepada Ayah saya. Karena, dari Ayah lah saya belajar berteriak dan menjadi pemarah. Kepada ayah-lah saya meniru prilaku ini. Ayah sering berteriak kepada saya, maka, bukan hal yang sulit untuk menjadi pemarah seperti Ayah."
Tampak Sang Ayah yang mulai tercenung. Sang anak mulai melanjutkan, ..."Ayah membesarkan saya dengan cara seperti itu, jadi peran ini, adalah peran yang mudah buat saya...."
SENYAP. Usai bibir anak itu terkatup, keadaan tambah senyap. Begitupun kedua orang tua sang anak di panggung, mereka tampak tertunduk. Jika sebelumnya mereka merasa bangga, kini keadaannya berubah. Seakan, mereka berdiri sebagai terdakwa, di muka pengadilan. Mereka belajar sesuatu hari itu. ADa yang perlu diluruskan dalam perilaku mereka. (Swaramerdeka)
teruskan membaca..... “Cermin anak”  »»

Sabtu, 04 Juni 2011

kata_kata Bijak

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan.
Ibnu Mas’ud

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri.
Einstein

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung.
Einstein

Marah itu gampang. Tapi marah kepada siapa, dengan kadar kemarahan yang pas, pada saat dan tujuan yang tepat, serta dengan cara yang benar itu yang sulit. (Aristoteles)

Kesakitan membuat Anda berpikir. Pikiran membuat Anda bijaksana. Kebijaksanaan membuat kita bisa bertahan dalam hidup. (John Pattrick).

Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur. (Richard Wheeler)

Semua yang riil bersifat rasional dan semua yang rasional bersifat riil. (Hegel)

Kebahagian hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati. (W.M. Thancheray)

Dunia adalah komedi bagi mereka yan memikirkannya, atau tragedi bagi mereka yang merasakannya. (Harace Walpole)

kita bisa bukan karena kita pandai tetapi karena kita biasa melakukannya (komang leo)

lebih baik kita dihargai daripada kita dipuji (komang leo)

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik. ~ Fuller

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. ~ Bung Karno

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. ~ Benjamin Franklin

Bangunlah ketika yang lain sedang tertidur. Berjalanlah ketika yang lain sudah bangun. Berlarilah ketika yang lain sedang berjalan. Dan terbanglah ketika yang lain sedang berlari. Dan ketika yang lain terbang maka saya telah SUKSES!!!
teruskan membaca..... “kata_kata Bijak”  »»

Selasa, 31 Mei 2011

Dulu aku tidak pernah menyadari akan arti kehidupan... aku fikir hidup itu menyenangkan.. bisa mendapatkan apa yg kita inginkan, berjalan sesuai yang aku mau... sombong nya aku terhadap hidupku, seakan aku bs menentukan jalan hidupku sendiri, tak pernah aku peduli dengan nasehat orang yang ada disekelilingku.. pada akhirnya aku jatuh kedalam lubang yang cukup menyakitkan dalam hidupku...

hal itu yang menyadarkan aku bahwa hidup tak semudah yang ada dalam fikiranku... namun aku pun berusaha bangkit demi orang-orang yang aku cintai, dan ada satu ucapan dari seorang teman yang membuatku semangat untuk menjalanin kesempatan kedua dalam hidupku..."aku harus bisa dan aku pasti bisa" walaupun rintangan dan cobaan tak henti-hentinya datang menghampiriku aku harus bertahan karena aku sadar betapa sayang nya Allah kepadaku karena Allah ingin meruntuhkan kesombongan yang ada dalam diriku...
Hidup ini terkadang aneh tapi nyata... tak pernah kita tau apa yang akan terjadi dihari esok, sehebat apapun kita, sepintar, sekaya, dan sesukses apapun kita tak kan mampu untuk menentukan jalan hidup kita dimasa yang akan datang, hanya Allah yang tau apa yg benar-benar kita butuhkan untuk hidup kita nanti dan yakin apa yang Allah berikan itu pasti indah pada akhirnya...
teruskan membaca..... “ ”  »»

Senin, 30 Mei 2011

Burgo Palembang

Bahan:
250 gr tepung beras
50 gr tepug sagu
1 sdm kapur sirih
250 ml air mendidih
500 ml air biasa
500 ml santan
3 lembar daun salam
garam secukupnya
250 gr ikan gabus, direbus, disuwir halus
bawang goreng secukupnya

Haluskan:
1/2 sdm ketumbar
2 sdm lengkuas
2 sdm kencur
1 sdm irisan bawang putih
1/2 sdm garam
50 gr kelapa parut

Cara Membuat:
1. Seduh sebagian tepung beras dengan 250 ml air mendidih. Aduk rata.
2. Tambahkan sisa tepung beras, sagu, garam, dan air kapur sirih serta air biasa.
3. Aduk hingga menjadi adonan
4. Buat dadar tipis-tipis, angkat lalu digulung. Potong-potong, sisihkan
5. Rebus bumbu yang telah dihaluskan dengan santan bersama daun salam.
6. Masukkan daging ikan yang sudah disuwir halus. Setelah mendidih, angkat
7. Hidangkan burgo dengan potongan dadar, lalu disiram dengan kuah ikan. Taburi bawang goreng
teruskan membaca..... “Burgo Palembang”  »»